Sabtu, 23 Mei 2009

etnis itu adalah tionghoa

Petikan dalam buku harian Soe Hok Gie, "Mereka katakan bahwa orang Tionghoa itu semua materialis, pengkhianat, dan sebagainya". Jujur saja sebagai kaum pribumi yang pernah punya dendam dengan kaum etnis tionghoa. cukup kaget bacanya. ngga percaya ternyata mereka sadar juga dengan keberadaan mereka yang kadang masih kurang diterima.
Aku pernah benci etnis tionghoa, jujur. semua permasalahanku berpusat pada etnis tionghoa yang bertingkah laku seperti yang disebutkan alm. Soe Hok Gie diatas, meiling dan keluarga biadabnya yang merebut ayahku, dan budeku, orang pintar yang , menghasilkan bibit anak-anak pintar (anak-anaknya sendiri) tapi sangat bodoh dalam bertingkah laku, tak punya etika.
Mereka semua sumber dari permasalahanku sekarang. mereka semua yang memporak-porandakan situasiku sekarang. hal itu sangat berpengaruh pada rasa benciku pada etnis tionghoa. ayahku makin menjadi-jadi karena mereka, makin gila tingkah lakunya. seperti orang tak berpendidikan. ibuku yang menderita menghadapi suami bodoh seperti dia, kakakku yang tetap berprestasi dengan kondisi ayah yang tidak bisa diandalkan. sungguh membuat aku benci pada mereka. benci yang mendalam. aku benci dengan kebodohannya. benci dengan tingkahnya yang sok pintar dan wise dalam memecahkan masalah. inti masalahku pada etnis tionghoa adalah, mereka merebut ayahku dan menumpulkan hati, pikirannya. membuat aku sendirian dan tidak bisa berpegangan pada siapa-siapa.
tapi aku tumbuh diantara mereka, dari kecil aku bersekolah disekolah katolik. kaumku, pribumi menjadi minoritas. aku benci menjadi yang berbeda diantara mereka, disamping itu, aku bangga sebagai orang indonesia. menurutku, mengingat mereka yang menumpang pada negaraku ini jadi tentu aku lebih berwenang daripada mereka. yah, kebencianku cukup mendarah daging.
tapi setelah aku membaca buku harian Soe Hok Gie, (belum selesai juga)
"Tapi aku juga menunjukkan bahwa tidak semua begitu dan dapat berubah. Kepribadian bangsa bagiku adalah suatu proses yang lama dalam situasi tertentu, tapi dalam situasi lain itu dapat berubah"
dan saat itu aku mulai mengingat, memang jika dilihat secara individu, mereka berbeda. tidak semua picik seperti my fams destroyer diatas. aku menemukan teman-teman tionghoa yang juga baik. keluarga mereka juga baik. seperti kelurga ella, mereka sangat ramah dan santun, suka berbagi dan tidak pelit. sangat berbeda dengan cap-cap yang diberikan pada kaum tionghoa bukan. ? aku mencoba untuk bersatu, tanpa perpecahan. bahwa aku menghargai adanya mereka. walau kadang aku merasa something wrong with them, atau they are not belong here, and back to your civilization. aku tidak keberatan menghargai mereka. karena aku malah menganggumi Soe hok Gie yang ngga lain adalah orang kaum tionghoa juga. dia adalah role model yang tepat untuk orang yang mau berpikir kritis dan keras. cara berpikirnya luas, dan tentu tidak rasisme. sekrang baru itu penangkapanku tentang dia. kita lihat selanjutnya, saat halaman halaman itu kulanjutkan kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar